Kemenag Pastikan Ancaman Bom di Saudia Airlines Fiktif, Imbau Jemaah Haji Indonesia Tetap Tenang
Ancaman Bom di Saudia Airlines Ternyata Hoaks
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengonfirmasi bahwa ancaman bom yang diterima oleh pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta adalah palsu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, yang menyatakan bahwa pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) telah memastikan tidak ditemukan bahan peledak pada pesawat yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Ancaman tersebut diduga berasal dari India dan disampaikan melalui pesan berbahasa Inggris. Kemenag menegaskan bahwa seluruh prosedur pengamanan telah dilakukan sesuai standar operasional oleh pihak berwenang di bandara.
Kemenag Imbau Jemaah Haji Tetap Tenang dan Tidak Terpengaruh Isu Negatif
Menanggapi peristiwa tersebut, Kemenag mengimbau agar jemaah haji Indonesia tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hilman Latief menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum tentu kebenarannya. Ia juga menegaskan bahwa Kemenag terus berkoordinasi dengan Saudia Airlines dan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Kemenag menyerahkan sepenuhnya proses pengamanan kepada pihak berwenang di Bandara Kualanamu, termasuk kepolisian, maskapai, dan otoritas bandara.
Jemaah Haji yang Terdampak Ditempatkan di Hotel Terdekat
Sebagai langkah lanjutan, rombongan jemaah haji asal Depok yang terdampak insiden tersebut telah diinapkan sementara di hotel terdekat Bandara Kualanamu. Kemenag memastikan bahwa seluruh jemaah dalam kondisi aman dan akan segera melanjutkan perjalanan mereka ke Tanah Air. Hilman Latief berharap agar jemaah haji dapat segera bertemu dengan keluarga mereka dan melanjutkan ibadah haji dengan tenang. Kemenag juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan penerbangan jemaah haji Indonesia.